Desa Mantar yang berada di Sumbawa NTB memang sebuah tujuan wisata yang mungkin belum begitu banyak orang tahu. Padahal lokasi wisata ini sudah mencapai level internasional. Banyak pagelaran dan juga event internasional yang digelar disana. Keindahaanya pun menjadi salah satu daya Tarik tersendiri sehingga mata ini tak akan pernah puas memandang indahnya desa di perbukitan ini.
Yuk simak fakta menarik apa saja yang ada di Desa Mantar Sumbawa ini:
-
Desa dipuncak Bukit
Mantar berada di Puncak bukit dengan ketinggian 630 mdpl, dibutuhkan kendaran yang kuat dan tangguh untuk menuju kesana sebab medan jalan yang cukup menantang adrenalin. Jika mau lebih mengasyikan lagi kalian dapat berkuda kesana, lama perjalanan lebih kurang 1 jam dari desa Tua Nanga. Itu doank? No! Kalau umumnya pemukiman di atas bukit tak teratur sebab tekstur tanah yang tak rata di Mantar lain lagi.
-
Sejarah dan Mitos
Ada sebagian versi cerita seputar asal Desa Mantar. Versi pertama, Konon pada zaman dulu kala sebuah kapal besar terterjang ombak ke garis pantai Tano. Kapal besar itu memuat orang-orang dari bermacam etnis. Ada China, Negro, Arab, dan ada yang albino. Mereka kemudian berjalan mencari daerah yang ideal untuk mengawali hidup baru. Mereka berjalan ke sebuah bukit yang mereka ucap Mount Tarry (Mount; Bukit, Tarry; Tinggal) yang lama kelamaan disebut Mantar. Sisanya terus berjalan ke arah selatan Sumbawa barat dan membikin pemukiman sendiri-sendiri dengan nama masing-masing seperti Sang Kiong Kiang (Serang Sekongkang), Ca Lau Nang (kini Talonang) dan lain-lain. Konon yang tinggal di Mantar merupakan termasuk 7 orang albino yang sampai ini jumlahnya masih konsisten 7 orang.
Versi kedua, Desa mantar ini memiliki cerita sejarah yang kental, konon penduduk desa Mantar yaitu 7 orang yang terdiri atas orang Afrika, Jerman dan Indonesia (salah satunya dari Gresik) yang terdampar pada abad ke 16 sebab kapalnya tenggelam. Mereka berjalan kepuncak dan berjumpa dengan seorang Mantar (menteri/jenderal) dan ditunjukan sumber air disana untuk bertahan hidup. Alhasil mereka menetap dan berkoloni.
- Peninggalan Bersejarah
Jejak jejak para pendahulu Desa Mantar bisa kita jumpai di masjid desa Mantar berupa dua buah guci kuno yang katanya melambangkan pria dan wanita. Berasal darimana guci ini, sampai sekarang belum ada info lebih komplit. Tak hanya itu di mantar terdapat sebuah Gong besar yang berada di Sumber mata air di Desa Mantar, konon Gong ini dulunya dipakai untuk menutup mata air yang tak henti-hentinya mengalir sampai hampir membikin banjir.
- Pemimpin Desa
Salah satu prasyarat untuk dapat menjadi pemimpin desa Mantar ialah wajib salah satu keturunan orang Gresik yang pertama kali terdampar di desa ini. Sebab konon saat kapal mereka terdampar dan ketika mereka hendak mencari sebuah daerah untuk bertempat tinggal mereka berikrar bersama bahwa yang akan menjadi pemimpin mereka merupakan orang Indonesia (Gresik) sampai seterusnya kelak. Waah orang Gresik patut berkunjung nih ke Mantar, kali aja ntar bakalan terbongkar sebuah fakta baru tentang kekerabatan orang gresik dan Mantar.