Pertemuan International Monetary Fund (IMF) – World Bank (IMF-WB) 2018 yang diadakan di Bali Oktober mendatang sudah dipastikan aman untuk segala resiko yang terjadi.
Sekretaris Jenderal IMF Lin Jianhai mengatakan, hal itu terlihat dari persiapan-persiapan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia di mana Menteri Koordinator Maritim Luhut Pandjaitan bertindak sebagai Ketua Panitia Nasional. Kata dia, IMF tidak khawatir masalah keamanan.
“Saya sangat yakin kita akan menggelar pertemuan yang sangat sukses, lancar, dan membuahkan hasil pada Oktober,” terang Lin usai mengikuti rapat persiapan di gedung Kemenko Maritim, Jumat, (03/08).
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kesiapan semua aspek keamanan yang dibutuhkan memang sudah terkordinasi dengan baik. Beberapa skema mulai dari keamanan demonstran, bancana alam sudah dipersiapkan dengan matang.
Untuk aspek keamanan demonstran Luhut menyebutkan pihak keamanan Polisi dan TNI sudah siap melakukan pengawasan. Untuk acara demonstrasi juga sudah disiapkan dan tidak boleh disemebarang tempat karena akan mengganggu jalannya kegiatan.
Sementara terkait bencana alam memang masih sulit untuk diprediksikan, petugas terkait telah menyiapkan berbagai antisipasi. Menurutnya, para ahli gunung berapi memprediksi Gunung Agung tidak akan erupsi selama dua hari perhelatan berlangsung. Jika sampai hal tersebut terjadi semua antisipasi sudah dipersiapkan.
“Polda Bali sudah menyiapkan segala kontigensinya. Tinggal berdoa (Gunung Agung tidak meletus), merencanakan dengan baik,” jelas Luhut.
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia akan membahas isu keuangan dan pembangunan ekonomi se-dunia, termasuk prospek ekonomi, penghapusan kelaparan, dan dana bantuan. Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah untuk rapat yang digelar pada 12-14 Oktober 2018. Dan menurut Menko Luhut kegiatan ini merupakan sejarah bagi Indonesia.
Indonesia akan menerima 15 ribu orang, termasuk 3.500 delegasi dari 189 negara anggota. Tahun lalu, rapat tahunan tersebut digelar di Washington, DC, Amerika Serikat. Diluar kegiatan, pemerintah Indonesia memang akan memanfaatkan acara ini sebagai salah satu daya tarik menarik wisatawan asing ke Indonesia dengan promosi destinasi wisata unggulan di Indonesia yang bisa dikunjungi baik oleh delegasi IMF yang datang maupun pihak asing yang tertarik datang ke Indonesia.