PLTA Kayan Jadi Komitmen Indonesia, Ini Fakta PLTA di Seluruh Dunia

PLTA Kayan akan saingi PLTA yang ada di China, dibangun di Kalimantan Utara dengan kapasitas 9.000 MW.

PLTA Kayan jadi salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam hal energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga air Kayan digadang jadi PLTA terbesar se-Indonesia, bahkan Asia. PLTA ini akan membantu suplai listrik di ibu kota baru, yaitu di Kalimantan Timur.

Listrik ibu kota baru Indonesia yang berasal dari PLTA secara tidak langsung mendukung konsep ibu kota ramah lingkungan yang diusung. Rencananya, ibu kota akan mengusung konsep green city. Sehingga Pemerintah akan memiliki ruang terbuka hijau yang lebih banyak daripada ibu kota sebelumnya, yakni Jakarta. Sangat tepat jika Pemerintah mengambil suplai listrik dari PLTA Kayan.

PLTA Kayan jadi program ketahanan energi nasional

Pembangunan PLTA diharapkan mampu memberikan kebutuhan energi tanpa menghasilkan polusi di Indonesia. PLTA memang banyak dipilih negara besar untuk pasokan energi. Ada beberapa fakta menarik terkait PLTA, yaitu sebagai berikut.

PLTA Kayan sesuai dengan ibu kota baru Indonesia yang usung konsep Green City (timesindonesia.co.id)
  1. Mengapa harus PLTA?

Dilansir dari hydropower.org, di dunia, hampir 1 miliar orang belum menikmati akses listrik (IEA 2018). Sedangkan sebanyak 2,1 miliar orang belum mendapat pasokan air yang dikelola dengan aman (WHO 2017). Dengan adanya PLTA, pengelolaan air dan kebutuhan listrik dapat terpenuhi.

  1. Bendungan PLTA dapat dimanfaatkan

Di Indonesia, PLTA dibangun jadi satu dengan bendungan. Dengan adanya bendungan, Pemerintah dapat menyediakan pasokan air untuk pertanian, rumah, dan mengurangi dampak dari peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan.

  1. Air adalah sumber energi paling bersih

Tenaga air diklaim jadi sumber listrik paling bersih, dengan perkiraan intensitas emisi gas rumah kaca rata-rata 18,5 gCO2-eq / kWh (Laporan Status Tenaga Air 2018 yang diambil dari hydropower.org).

  1. Listrik PLTA tidak mahal

Dalam pembangunan PLTA, biaya yang dibutuhkan memang tidak sedikit. Namun itu hanya di awal saja. Untuk selanjutnya, PLTA hanya membutuhkan biaya sedikit, asal dipakai secara berkepanjangan. Biaya rata-rata global listrik dari PLTA pada tahun 2018 adalah US $0,047 per kWh. Selain itu, tenaga air memberikan peluang untuk dapat penghasilan lain dengan cara mengekspor listrik ke negara-negara tetangga.

  1. PLTA Kayan akan memanfaatkan aliran air Sungai Kayan

Sungai Kayan berada di Kalimantan Utara. Sungai ini berhulu di Gunung Ukeng dan bermuara di Laut Sulawesi. Panjang sungai itu mencapai 576 Km. Panjang aliran sungai sebanding dengan melakukan perjalanan melalui darat dari Jakarta hingga Semarang.

  1. PLTA Kayan akan melistriki wilayah Kalimantan

Karena berkapasitas 9.000 MW, PLTA Kayan dipastikan mampu melistriki Kalimantan. Bahkan nantinya akan memasok listrik di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, dan melistriki ibu kota baru. PLTA Kayan disebut sebagai proyek ketahanan energi nasional.