PLTA Kayan, Sumber Energi Masyarakat Kalimantan

PLTA Kayan adalah calon pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara.

Plta Kayan di Kalimantan Utara (Kaltara) keberadaannya dapat menyokong suplai listrik di Pulau Kalimantan. Sebagaimana diketahui Kalimantan saat ini masih kekurangan pasokan listrik.

PLTA Kayan Akan Gandeng PLN dalam Distribusi Listrik

Terkait dengan distribusi listrik PLTA Kayan ke depannya, keterlibatan dengan PT PLN (persero) terkait investasi saat ini sudah dibicarakan di tingkat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan jika PLN sudah bertemu dengan investor utama PLTA, PT Kayan Hydro Energi. PT PLN Persero dan Kayan Hydro Energy sendiri akan mengambil skema bisnis to bisnis.

Hal tersebut memungkinkan jika nantinya listrik yang dihasilkan oleh PLTA separuhnya dapat dijual murah kepada PT PLN untuk kepentingan masyarakat Kalimantan.

Kendati demikian, pembangunan PLTA Kayan memang diprioritaskan akan digunakan separuhnya guna mencukupi daya listrik kawasan industri Tanah Kuning atau perusahaan lain yang membutuhkan daya listrik besar.

Suplai listrik di kawasan industri diharapkan dapat berdampak pada perkembangan perekonomian. Hal tersebut selain dapat membuka peluang lapangan kerja yang besar, juga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.

Sungai di Kalimantan (www.wwf.or.id)

PT Kayan Hidro Energy selaku pemangku proyek, saat ini telah mulai melakukan pembebasan lahan, dan juga melakukan relokasi  untuk mencari lahan pemukiman baru bagi masyarakat yang terkena dampak lokasi pembangunan PLTA.

Terkait dengan pembangunan PLTA Kayan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Bodjonegoro, dilansir dari bisnis.com (27/9/2019) menyatakan agar perekonomian di Kalimantan ke depannya dapat berjalan ketika penggunaan infrastruktur tepat sasaran.

Bambang menyatakan jika pembangunan PLTA di Sungai Kayang Mentarang tidak sekadar guna menjaga pasokan listrik agar tetap aman, namun juga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di Kalimantan Utara.

Pembangunan PLTA Kayan sendiri, dikarenakan di Kalimantan Utara akan ada smelter (pengolahan hasil tambang) alumunium, tentu dengan adanya smelter maka akan membutuhkan daya suplai listrik bertenaga besar.

Bambang juga menaytakan jika langkah pembangunan di Kalimantan adalah upaya untuk maju selama 5 tahun ke depan yang berupa investasi. Hal tersebut terkait dengan Kalimantan jangka depan akan lebih banyak dibangun Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus.

“Kalau Tanah Kuning diusulkan menjadi pabrik skala besar aluminium, maka listrik, jalan, fasilitas Kawasan Industri harus tersedia,” jelasnya.

Pembangunan PLTA Kayan sendiri telah mendapat lampu hijau dari pemerintah. Hal tersebut setelah diadakan pertemuan antara Gubernur Kaltara dengan Mentri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Setelah pertemuan tersebut, Presiden RI Joko Widodo telah meminta kepada pemprov agar rencana pembangunan PLTA Kayan segera dilakukan.