PLTA Kayan Manfaatkan Aliran Sungai Kayan, Bagaimana Kondisi Sungai Sebenarnya?

PLTA Kayan dibangun di Sungai Kayan, salah satu sungai terbesar di Indonesia.

PLTA Kayan diproyeksi akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Listrik yang dihasilkan juga tergolong besar, yaitu 9.000 MW. rencananya, PLTA Kayan akan dibangun di Kalimantan Utara, namun listrik yang dihasilkan mampu menyuplai kebutuhan listrik di seluruh Kalimantan.

PLTA Kayan akan bangun lima bendungan di Sungai Kayan

Pemilihan Sungai Kayan sebagai PLTA bukan tanpa sebab. Pasalnya, Sungai Kayan menjadi salah satu sungai terbesar di Indonesia. Sungai ini berhulu di Gunung Ukeng dan bermuara ke Laut Sulawesi, dan paanjangnya mencapai 576 km.

Daerah Aliran Sungai Kayan mencangkup Taman Nasional Kayan Mentarang, serta melintasi Kota Tanjung Selor. Muara Sungai Kayan juga memiliki delta yang cukup luas.

Sudah sejak lama masyarakat memanfaatkan aliran Sungai Kayan untuk berbagai kegiatan. Bahkan Sungai Kayan menjadi jalur lalu lintas bagi penduduk Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan.

PLTA Kayan akan meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di sekitar sungai Kayan (benuanta.co.id)

Para penduduk menggunakan Sungai Kayan untuk menjangkau wilayah pedalaman Kabupaten Malinau dengan menggunakan perahu tradisional. Masyarakat juga biasa keluar wilayah Kabupaten Bulungan dengan kapal cepat.

Di hilir Sungai Kayan juga terdapat pelabuhan, Pelabuhan Kayan dan Pelabuhan Pesawan. Pelabuhan tersebut digunakan sebagai pelabuhan penumpang dan barang.

Selain menggunakan Sungai Kayan sebagai lalu lintas utama, penduduk di sepanjang Sungai Kayan juga memanfaatkannya untuk keperluan lain. Misalnya, mereka sering memanfaatkan air Kayan untuk kepentingan pertanian.

Air Kayan digunakan untuk mengairi lahan pertanian penduduk. Masyarakat juga sering memancing dan menjala ikan, terutama di bagian hulu sungai. Ada pula yang memanfaatkannya untuk tambak.

Sungai Kayan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan. Karena hal tersebut, wajar pemerintah memilih Sungai Kayan menjadi PLTA. Jika PLTA Kayan berhasil di bangun, maka rekor PLTA Cirata sebagai PLTA terbesar di Indonesia dapat terlampaui.

Tahun 2019, PLTA Kayan mulai dibangun dan direncanakan selesai pada tahun 2024. PT Indonesia Kayan Hydropower Energy Co. Ltd. selaku investor berencana membangun lima bendungan pembangkit. Masing-masing bendungan diproyeksi menghasilkan listrik yang berbeda pula.

Bendungan pertama diproyeksi berkapasitas 900 MW. Bendungan kedua berkapasitas sebesar 1.200 MW. Kapasitas bendungan ketiga dan keempat sama, masing-masing sebesar 1.800 MW. Sedangkan bendungan kelima memiliki kapasitas terbesar, yaitu sebesar 3.300 MW. Kelima bendungan tersebut akan dibangun secara bergantian atau bertahap.

Dilansir dari kontan.co.id, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA Kayan sebesar US$ 2,3 miliar hingga US$ 2,7 miliar. Dana sebesar itu bersumber dari kerja sama antara Indonesia dan China melalui PT Indonesia Kayan Hydropower Energy Co. Ltd. dan PowerChina.