Pembangunan Bandara Buleleng di Bali Utara memang akhir-akhir ini santer diberitakan, warga berharap pembangunan proyek strategis di Bali Utara ini segera terealisasi dengan cepat.
Melalui Ketua Aliansi Masyarakat Pendukung Pembangunan (BATARA) Anthonius Sanjaya pembangunan Bandara Bali Utara mudah-mudahan segera dikerjakan. Karena menurutnya dengan dibangunnya Bandara Buleleng akan menjadi salah satu konsep strategis di Bali untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang sangat jauh antara Bali Utara dan Bali Selatan.
“Adanya Bandara Bali Utara akan mampu menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan ekonomi serta mengatasi kesenjangan wilayah di Bali Utara,” ujar Sanjaya dikutip dari Liputan6.
Pemerataan ekonomi menjadi syarat mutlak, faktanya hal ini sangat berpengaruh di Bali dan bisa dilihat jaraknya sangat jauh ketimpangan ekonomi yang terjadi.
Kemiskinan jadi persoalan pemerintah, khususnya di Buleleng, Wilayah Bali Utara. Kemiskinan di Bali terus meningkat pada 2017, BPD Bali mencatat penduduk miskin di Bali Sebesar 4,25% dari jumlah total populasi provinsi ini. Artinya terdapat 180,13 ribu warga miskin di Bali dengan sebaran 96,89 ribu di wilayah kota dan 83,23 ribu di desa.
Harapan saat ini yang mulai muncul atas masalah pemerataan ekonomi yaitu dibangunnya Bandara Buleleng di Bali Utara.
Menurut Menteru Perhubungan Budi Karya Sumadi pembangunan Bandara Buleleng masih dalam prosen kajian dan mengumpulkan berbagai data pendukung. Namun beliau menyebut bahwa proses kajian akan selesaiĀ dalam beberapa waktu dekat ini.
“Belum masih dikaji. Saya masih mengkaji, semua masih memberikan pendapat, itu dikumpulin dan dikaji. Bisa diselesaikan kajian dua sampai tiga bulan,” kata Budi.
Lokasi menjadi hal yang sampai saat ini masih terus dicari jalan keluarnya, Budi menyebutkan memang beberapa waktu lalu muncul usulan pembangunan Bandara Buleleng dibangun di atas laut.
Namun sampai saat ini tahap penentuan lokasi masih belum dilakukan secara pasti dimana akan dibangun, yang jelas semua itu masih menunggu kajian terbaik.
Menurut Budi Karya Sumadi penentuan lokasi harus detail, karena pembangunan Bandara Buleleng di Bali Utara harus benar-benar hai-hati dan tidak akan mengganggu kegiatan pariwisata dan lingkungan alam di Bali khususnya Bali Utara.