Investasi Malaysia menjadi sorotan internasional setelah perusahaan investasi Amerika Serikat, BlackRock, mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Global Infrastructure Partners (GIP). GIP sendiri tengah aktif dalam pengambilalihan Bandara Airport Holding Berhad (MAHB), yang mengelola sebagian besar bandara di Malaysia dengan nilai transaksi mencapai US$3,9 miliar.
Rencana akuisisi ini, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (26/5/2024), telah dikonfirmasi oleh GIP, meskipun BlackRock tidak akan langsung terlibat dalam privatisasi Bandara Malaysia. Meskipun demikian, rencana ini mendapat kritik tajam dari sebagian besar masyarakat Malaysia, terutama mengingat hubungan GIP dengan BlackRock yang dianggap dekat dengan Israel.
Partai politik dan anggota parlemen oposisi Malaysia telah mengeluarkan protes terhadap rencana Investasi Malaysia ini, menyoroti ketegangan politik dan sosial yang berkaitan dengan konflik di Gaza. Namun demikian, manajemen GIP menegaskan bahwa mereka akan memberikan dukungan operasional yang diperlukan untuk MAHB setelah akuisisi, meskipun hanya sebagai pemegang saham minoritas.
Kepala Operasi GIP, Phil Iley menambahkan bahwa jika transformasi ini berhasil, mereka akan mempertimbangkan untuk mencatatkan kembali MAHB di bursa Malaysia di masa depan. Sementara itu, Khazanah Nasional sebagai badan investasi Malaysia belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana ini.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, telah menanggapi klaim bahwa 25% saham MAHB akan dimiliki oleh entitas pro-Zionis sebagai tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa GIP telah menjanjikan untuk menunjuk orang Malaysia sebagai ketua dan CEO MAHB untuk mempertahankan kepemilikan saham mayoritas nasional.
Secara rinci, GIP bersama Otoritas Investasi Abu Dhabi akan menguasai 30% saham Bandara Malaysia, sementara sisanya akan dipegang oleh Khazanah dan Employees Provident Fund, badan pensiun terbesar di Malaysia. Proses akuisisi senilai US$12,5 miliar ini diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2024.
Dengan pengalaman GIP yang luas dalam mengelola infrastruktur seperti Bandara Sydney dan Bandara London Gatwick, serta portofolio investasi BlackRock yang signifikan di Malaysia, akuisisi ini berpotensi mengubah lanskap ekonomi Malaysia dan industri infrastruktur global.
Demikian informasi seputar kondisi Investasi Malaysia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Ollowearables.Com.