Batu Bara Tetap Unggul di India: Menteri Luar Negeri Sebut sebagai Kebutuhan Energi Utama

Pemerintah India dengan tegas menyatakan bahwa batu bara akan tetap menjadi pilar utama sumber energi mereka, meskipun tantangan iklim yang semakin mendesak. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri India, Vinay Mohan Kwatra, sebelum keberangkatan Perdana Menteri Narendra Modi ke KTT Iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dalam pernyataannya, Kwatra menekankan bahwa “Batu bara masih, dan akan, tetap menjadi bagian penting dari kebutuhan energi India.” Menurut laporan Reuters, batu bara mendominasi 73% pasokan energi di India, dengan negara tersebut berencana meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebesar 17 gigawatt untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik.

India dan China bersikeras untuk melawan upaya apapun yang mencoba melarang pembangunan PLTU batu bara untuk negara-negara yang memiliki kebutuhan energi besar. Sementara itu, Perancis, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), berencana untuk menghentikan pendanaan swasta untuk PLTU batu bara pada COP28.

Menghadapi COP28, Kwatra menyampaikan harapannya akan adanya peta jalan yang jelas mengenai pendanaan iklim. Selain itu, India mendesak adanya dana “kerugian dan kerusakan” untuk membantu negara-negara pulih dari dampak degradasi lingkungan akibat pembangunan industri.

“Dana kerugian dan kerusakan akan sangat bermanfaat bagi negara-negara berkembang,” ungkap Kwatra. Dengan sikap tegas ini, India menegaskan komitmennya terhadap batu bara sebagai solusi energi utama mereka, sambil tetap terlibat dalam perbincangan global tentang perubahan iklim dan pemanasan global.

Demikian informasi seputar kebijakan India untuk tetap mengutamakan penggunaan sumber energi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Ollowearables.com.