Rencana pembangunan PLTA Kayan di Bulungan, Kaltara, mundur. Awalnya, pembangunan dapat dilakukan akhir tahun 2019.
Rencana pembangunan PLTA Kayan yang digadang jadi PLTA terbesar di Indonesia dikabarkan mundur. Pembangunannya memang sempat dikabarkan akan dimulai akhir tahun 2019, namun kabar terakhir yang diambil dari korankaltara.com, pembangunan baru bisa dilaksanakan tahun depan.
Kabar mundurnya pembangunan PLTA Kayan diungkapkan oleh Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie. Melalui korankaltara.com, Irianto mengungkapkan bahwa pembangunan PLTA berenergi 9.000 megawatt tersebut akan dimulai awal tahun depan.
Bahan Material PLTA Kayan Sedang Disiapkan
Saat ini, kata Irianto, PT Kayan Hydro Energy (selaku koordinator pembangunan), sedang mempersiapkan bahan-bahan material pembangunan. PT KHE juga memberi kabar kepada Pemkab bahwa mereka sedang mengirim material tersebut dari China.
“Hasil komunikasi terakhir kita dengan PT Kayan Hydro Energy, saat ini sudah proses pengapalan bahan-bahan material dari China untuk konstruksi di sana (Kecamatan Peso). Kalau pengapalan dari China lewat Jawa, katanya 45 hari. Kalau langsung mungkin 17 hari dari China langsung ke Tarakan,” ungkap Irianto.
Mengenai rencana pembangunan konstruksi PLTA Kayan, Irianto menyebutkan, akan dimulai pada bulan Februari tahun 2020 mendatang. Pembangunan tersebut meliputi beberapa hal, mulai dari pembangunan kantor, asrama pekerja, bahkan akan dibangun pula perumahan bagi para karyawan.
“Kalau untuk bendungannya mungkin bertahap, yang (juga) dimulai tahun depan,” ujarnya.
PT KHE memang telah melewati proses yang panjang dalam mempersiapkan pembangunan PLTA Kayan. Meski begitu, PT KHE sampai saat ini dikatakan belum mendapatkan rekomendasi dari Komisi Bendungan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh gubernur.
Gubernur Kaltara mengatakan, tahapan yang harus dilalui PT KHE secara umum sudah selesai. Hanya tinggal menunggu penerbitan rekomendasi saja. Komisi Bendungan saat ini disebut masih mempelajari rencana pembangunan PLTA Kayan. Hal ini diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terutama yang berkaitan dengan keselamatan para pekerja.
“Izin bendungannya, rekomendasi dari Komisi Bendungan sampai hari ini belum terbit. Mereka masih pelajari ada ribuan gambar. Jadi yang diserahkan ke Komisi Bendungan ada sekitar 500-an lembar. Banyak sekali mereka buat detail. Mungkin pelaksanaan di lapangan akan ada penyesuaian dengan kondisi lokasi,” kata Gubernur Irianto.
Pembangunan PLTA Kayan memang dinilai tidak mudah. Karena skala yang dimiliki PLTA tersebut cukup besar. Perlu banyak persiapan, agar tidak berisiko terhadap keamanan dan keselamatan saat melakukan pembangunan. Nantinya, pembangunan PLTA ini diprediksi bakal melibatkan ribuan pekerja.