Investasi Smelter di Gresik Moncer, Namun Tetap Ada Tantangan Hilirisasi Tembaga Indonesia?

PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan bahwa investasi smelter katoda tembaga di Manyar, Gresik, yang mencapai hampir Rp60 triliun, hanya memberikan nilai tambah sekitar 3,5% hingga 5%. Proses hilirisasi dari konsentrat menjadi katoda tembaga, meskipun berpotensi besar, ternyata menghasilkan margin yang sangat kecil dibandingkan dengan besarnya investasi yang dibutuhkan.

VP Government Relation PTFI, Harry Pancasakti menjelaskan bahwa hilirisasi tembaga memang penting untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil penambangan. Namun, ia menyoroti tantangan utama yang dihadapi, yaitu bagaimana Indonesia bisa memaksimalkan tahapan hilirisasi ini.

Menurut Harry, produk turunan dari investasi smelter katoda tembaga memiliki potensi nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya memproduksi katoda tembaga.

Smelter katoda tembaga di Gresik, yang beroperasi sejak 1998 melalui PT Smelting, mampu memurnikan hingga 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun, menghasilkan sekitar 300.000 ton katoda tembaga.

Namun, hanya sekitar 50% dari produk katoda tembaga tersebut yang dapat diserap oleh pasar dalam negeri. Sisanya harus diekspor, dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia sebagai tujuan utama ekspor.

Harry juga menyoroti pentingnya mencari lebih banyak konsumen domestik untuk menyerap produk investasi smelter katoda tembaga. Hingga saat ini, pabrik foil tembaga di KEK JIIPE, Gresik, hanya mampu menyerap 100.000 ton katoda per tahun, sementara kapasitas produksi smelter di Gresik mencapai 600.000—700.000 ton.

Jika tidak ada konsumen dalam negeri, sisa produksi akan terus diekspor ke negara tetangga yang pada akhirnya menikmati nilai tambah yang lebih besar dari produk turunan katoda tembaga.

Direktur PTFI, Tony Wenas menyatakan bahwa smelter terbaru ini memiliki kapasitas penuh untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga. PTFI berharap bahwa dengan kapasitas ini, Indonesia dapat semakin memperkuat industri hilir tembaganya, meskipun tantangan dalam menyerap produk di pasar domestik masih harus dihadapi.

Demikian informasi seputar investasi smelter dari Freeport Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Ollowearables.Com.