Komisi III DPRD Bali mendorong Pemerintah Provinsi Bali agar segera membangun pendirian sekolah dengan bernafaskan Agama Hindu. Hal ini disebabkan karena di Bali masih sangat kekuarangan guru Agama Hindu.
Sekolah agama Hindu sudah sejak lama diimpikan, alasannya Bali membutuhkan banyak guru Agama Hindu. Hal lain yang membuat sekolah Agama Hindu perlu dipercepat pembangunanya karena Gubernur Bali yang baru juga telah membuat program pendirian sekolah-sekolah bernafaskan Hindu. Untuk itu, menurut anggota Komisi III DPRD Bali, Ketut Kariasa Adnyana, pemprov harus segera mewujudkannya.
Hal tersebut diungkapkan Ketut Kariasa saat diundang untuk mengisi kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan, Singaraja.
Kariasa Adnyana juga bersyukur karena di Singaraja sudah berdiri perguruan tinggi STAHN Mbu Kuturan. Adanya perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat melahirkan seorang giri atau tenaga profesional di bidang Agama Hindu.
Jika tenaga profesional tersedia maka program dari Gubernur Bali untuk membangun sekolah bernafas Hindu dari tingkat SD, SMP, sampai SMA akan segera terwujud.
Perguruan tinggi seperti STAHN Mpu Kuturan sudah menjadi pelopor sekolah Hindu di Bali. Untuk itu, kedepannya diharapkan ada banyak sekolah di Bali yang mengedepankan sekolah bernafaskan Agama Hindu.
“Selain dapat menguatkan karakter Bali, perguruan tinggi tersebut kedepannya akan menyediakan guru Agama Hindu,” ungkap politikus PDIP Buleleng tersebut.
Kariasa Adnyana diundang untuk mengisi kuliah umum di STAHN. Dalam kuliah umum tersebut, Karisa berharap para mahasiswa dapat tampil sebagai penggerak sekaligus interpreneur. Menurutnya Nali merupakan salah satu minoritas di Indonesia. Untuk itu harus ada usaha bagi Bali agar dapat berbicara di tingkat Nasional. Caranya adalah dengan meningkatkan sumber daya alam. Natinya, kuliah tidak hanya untuk mencari ilmu dan mendapatkan ijazah, melainkan mereka harus dapat tampil sebagai penggerak di berbagai bidang.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, I Made Suweta mengungkapkan bahwa sejak perguruan tersebut didirikan sejak 2016, animo masyarakat yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tersebut cukup tinggi. Tidak hanya dari Bali, masyarakat di luar Bali seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi juga tertarik untuk menempuh pendidikan di STAHN Mpu Kuturan Singaraja.